Tanurejo, 9 Agustus 2024 – Pada hari Jumat, 9 Agustus 2024, Firman Maulana, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro, dalam program kerja Multidisiplin 1 "Optimalisasi Kesehatan Ibu, Bayi, dan Balita Melalui Imunisasi dan Pendidikan Kesehatan" KKN Tim II mengadakan acara demonstrasi alat ukur tinggi badan otomatis yang menggunakan sensor ultrasonik HCSR04. Program ini dilaksanakan di rumah Bu Nur dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat dan dihadiri oleh Ibu kepala desa dan ibu-ibu PKK.
Acara dimulai pukul 14.00 WIB dengan pembukaan oleh Kepala Desa Tanurejo yang menyambut positif inisiatif Mahasiswa KKN dalam menghadirkan inovasi teknologi sederhana namun bermanfaat ini. Alat ukur tinggi badan otomatis ini dirancang untuk memberikan pengukuran yang lebih praktis, akurat, dan efisien, khususnya dalam kegiatan posyandu, pemeriksaan kesehatan di desa, dan kebutuhan lainnya.
Teknologi di Balik Alat Ukur Tinggi Badan Otomatis
Alat ini menggunakan sensor ultrasonik HCSR04 yang bekerja dengan memancarkan gelombang ultrasonik untuk mengukur jarak antara sensor dan permukaan kepala pengguna. Jarak ini kemudian diolah oleh mikrokontroler yang akan menampilkan hasil pengukuran tinggi badan pada layar digital. Dengan teknologi ini, pengukuran tinggi badan bisa dilakukan secara otomatis tanpa perlu bantuan manual, cukup dengan berdiri di bawah alat tersebut.
Keunggulan alat ini adalah kemudahannya dalam penggunaan, akurasi yang cukup baik, serta biayanya yang relatif terjangkau sehingga cocok untuk diterapkan di tingkat desa. Dalam demonstrasi yang dilakukan, beberapa warga yang menjadi peserta uji coba alat ini terlihat antusias dan merasa senang dengan hasil pengukurannya yang cepat dan akurat.
Manfaat Bagi Kesehatan dan Pemantauan Pertumbuhan Anak
Ketua PKK menekankan bahwa alat ini sangat bermanfaat terutama bagi kegiatan posyandu dan pemantauan pertumbuhan anak-anak di desa. "Dengan adanya alat ini, pengukuran tinggi badan bisa dilakukan lebih cepat dan akurat, yang sangat membantu kami dalam mencatat data pertumbuhan anak-anak setiap bulannya," ujar salah satu kader PKK.
Selain itu, alat ini juga diharapkan dapat mempermudah kegiatan pemeriksaan kesehatan rutin yang sering diadakan di desa. Pengukuran tinggi badan menjadi salah satu parameter penting dalam menilai status gizi dan kesehatan seseorang, terutama pada anak-anak dan remaja.
Antusiasme dan Harapan Warga Desa
Warga desa yang hadir dalam acara ini memberikan tanggapan positif. Salah satu warga, Bu Nur, mengatakan bahwa dengan adanya alat ini, kegiatan posyandu menjadi lebih mudah dan tidak memakan waktu lama. "Biasanya ukur tinggi badan manual agak ribet, apalagi kalau anak-anak susah diam. Dengan alat ini, lebih cepat dan praktis," ujarnya.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi singkat tentang rencana pengembangan lebih lanjut alat ini. Para pemuda desa berharap bisa terus melakukan inovasi-inovasi serupa untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan hadirnya alat ukur tinggi badan otomatis ini, Desa Tanurejo menjadi salah satu contoh bagaimana teknologi sederhana dapat dimanfaatkan secara efektif untuk kebutuhan masyarakat pedesaan.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook